Penulis: Vero D.
Boyolali – Suasana Masjid Baitul Muta’allim di Rutan Boyolali tampak berbeda pada hari itu. Sejumlah warga binaan pemasyarakatan tampak serius mengikuti kegiatan asesmen psikologi yang diselenggarakan bersama mahasiswa dari Program Studi Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (03/06).
Dalam kegiatan ini, para warga binaan mengikuti tes psikologi dengan menggunakan metode kuesioner self-compassion. Tes ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana mereka mampu menerima dan memahami kondisi diri mereka sendiri, khususnya dalam menghadapi masa binaan yang sedang dijalani.
"Kegiatan ini menjadi salah satu awal dari tindakan intervensi psikologis yang penting dalam proses pembinaan mental dan emosional warga binaan. Dengan memahami diri sendiri, mereka diharapkan mampu menjalani masa hukuman dengan lebih baik dan siap untuk kembali ke masyarakat," ungkap salah satu mahasiswa magang yang terlibat.
Asesmen ini tidak hanya menjadi ajang praktik lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi wujud sinergi antara dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan tertib, dengan pendampingan penuh dari staf Rutan Boyolali.
Kepala Rutan Boyolali, Ervans Bahrudhin, menyambut positif kegiatan ini. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa Psikologi UMS yang turut serta dalam proses pembinaan. Ini sangat membantu kami dalam melihat aspek psikologis warga binaan secara lebih mendalam,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan proses pembinaan tidak hanya fokus pada aspek hukum dan kedisiplinan, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dan psikologis, sehingga warga binaan bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!